Selamanya di hatiku.

Akhirnya air mata ini jatuh setelah sekian lama aku menahannya agar tak jatuh, kini tak terbendung lagi.

Dulu setiap menangis ada teman-teman yang selalu menenangkan, paling gk buat lucu agar aku kembali tertawa, yah dari dulu aku emang yang paling cengeng dibadingkan teman-teman karibku, tak jarang aku di ejeki bayi kolot oleh mereka, ato si kakak bandang yang begitu cengeng, tapi aku tak peduli apapun yang mereka katakan, bahkan saat ini aku ingin mendengar kata-kata itu lagi disaat aku sedang menangis.

Mardiah, armi,  maya, ayu, imunk, madhan,edwin, aku kangen kalian, tak pernah terbayangkan olehku saat-saat seperti ini akan aku lalui, saat-saat dimana tak ada kalian lagi, sahabat-sahabat terbaikku, yang tak hanya ada disaat aku senang, tapi juga ada disaat aku sedih, tak ku temui lagi teman setulus kalian, aku sayang kalian, dimana pun kalian berada saat ini semoga Allah melindungi dan membahagiakan kalian, saat ini kita di tempat berbeda tapi aku yakin kita punya tujuan sama, mencari kebahagiaan, keberkahan dan juga ridho ilahi rabbi, semoga kita mencapai semua yang kita inginkan, Aamiin Aamiin ya Rabbal Alamin o:)

Bosan

sumpah gak pernah aku ngerasa sebosan ini, kuliah di semester akhir ini sungguh membuat perutku mual, mual dengan tugas2 yang segudang, smua gk jelas pengerjaannya, oh tuhan bukakanlah pintu hatiku, izikan aku bertobat tuhaaaann, tobat tidak malas-malasan lagi... huaaaaaa :'(

Sahabatku

Maaf tidak balas pesan dan angkat telponmu, aku bener-bener kecewa padamu, bukan karena ajakan ku yang kau tolak kemaren, tapi itu hantya pelengkap kekecewaanku padamu, gimna tidak coba?? stiap aku yang ajak kamu pasti nolak, dengan seribu alasan yang sebenarnya emang masuk akal sih, tapi kenapa kalo orang lain yang ajak kau slalu bisa, slama ini aku okeoke aja, tapi kali ini aku gk bisa nahan rasa kecewa ku, untuk pertama kalinya aku menangis karna penolakanmu, aku gk akan pernah memutuskan persahabatan kita, tapi aku lagi butuh waktu untuk sendiri, maaf yaa...

Kamu

Kurang lebih tiga tahun sudah kita berpisah, tepatnya kau tinggalkan aku, silih berganti pria datang menawarkan cinta mencoba membuka hatiku yang terkunci, tapi tak bisa ku pungkiri bayangmu terus menghampiriku, slalu ku coba melupakanmu tapi lagi lagi kau datang menemuiku melalui mimpi-mimpi itu, seolah menyampaikan kalau kau tak bahagia bersamanya, kenapa? kenapa kau menemuiku melalui mimpi? masih kurangkah sakit yang kau berikan dalam dunia nyataku, sampai-sampai kau juga ingin merusak alam mimpiku, kau pergi tanpa pamit, tanpa kata maaf, kau harus tahu, tak pernah ku relakan kepergianmu...